Sangat miris ketika saya mengikuti berita-berita yang ditayangkan di televisi akhir-akhir ini, di berbagai daerah muncul berita-berita tentang kekerasan yang dilakukan oleh manusia-manusia Indonesia.
Di Aceh 5 orang meninggal, 4 orang diantaranya mati terpanggang dan 1 orang lagi diduga mati karena ditenggelamkan setelah ditemukan terapung di sumur di belakang gedung setelah terjadi pembakaran kantor KPA (Komite Peralihan Aceh) di Aceh. Disuga peristiwa ini dipicu oleh persaingan usaha dalam menguasai lapak terminal di daerah itu antara KPA dengan IPT (Ikatan Pemuda Takengon), karena beberapa hari sebelum peristiwa itu kedua kelompok ini sempat terlibat bentrok saat dipertemukan oleh pemerintah di kantor Dinas Perhubungan dan Pariwisata Aceh Tengah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Empat anggota KPA, masing-masing Sabri, Sadri, Adi, dan Jali baru saja tiba di tempat rapat langsung disambut bogem mentah oleh ratusan anggota IPT yang telah berada di tempat tersebut. Tiga anggota KPA itu terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka di kepala.
Menjelang sore dua kompi mantan GAM masuk ke kota Takengon dan berkumpul di kantor Dishubpar Aceh Tengah. Saat itu para mantan GAM yang emosi karena teman mereka di hajar hampir saja bentrok dengan pihak IPT yang di dukung oleh kelompok milisi.
Mendengar informasi Pertikaian itu Bupati Aceh Tengah Nasaruddin, bersama aparat keamanan segera membentuk tim perdamaian dan memanggil sesepuh kedua belah pihak. Para pihakpun akhirnya berdialog di dalam gedung pendopo bupati tersebut sampai pukul 22.00 WIB dan menghasilkan kata sepakat. Saat sedang berlangsung dialog anggota milisi terus bertambah sehingga membuat kota Takengon kian menjadi panas.
Masa milisi yang belum merasa puas kemudian pada Sabtu pukul 03.00 WIB dinihari, kemudian membakar kantor KPA linge di daerah Batu Lintang Aceh Tengah. Lima anggota KPA yang berada di kantor Tersebut juga di hajar masa hingga tewas.(
(jagat-isu.info)Beberapa hari sebelumnya di Makasar terjadi bentrok antara mahasiswa Fakultas Teknik dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial di Universitas Hassanudin Makasar. Bentrok dipicu oleh pemukulan mahasiswa teknik yang sedang melakukan orasi oleh mahasiswa ilmu sosial. Pertikaian itu kemudian meluas menjadi bentrokan antar fakultas yang mengakibatkan kerusakan parah di universitas hasanudin. Akibat bentrokan ini juga kegiatan perkuliahan terpaksa diliburkan oleh rektorat untuk beberapa hari.
Sementara hari minggu (02/03/2008) Ratusan warga suku asli Kalimantan merusak panggung yang akan dipakai untuk deklarasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Timur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Mereka memrotes pencalonan Nusyirwan Ismail dan Heru Bambang sebagai gubernur dan wakil gubernur Kaltim pada pilkada mendatang.
Massa dari Dewan Adat Suku Dayak Kalimantan ini datang ke lokasi dengan membawa mandau, sumpit serta tombak. Panitia terpaksa mengurungkan niat mendirikan panggung untuk deklarasi calon gubernur dan wagub dari PDIP tersebut. Untuk menghindari bentrokan yang lebih luas, satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Brigade Mobil Polda Kaltim diternjunkan ke lokasi. Kepolisian lalu meminta kedua belah pihak untuk berdialog.
Sementara itu, massa Dewan Adat Suku Dayak Kalimantan meminta deklarasi dibatalkan hingga ada kesepakatan tentang calon yang hendak diusung. Mereka menuntut agar salah satu dari warga Suku Dayak dimasukkan sebagai calon gubernur atau wakilnya. Alasannya, mayoritas masyarakat Dayak adalah kader partai berlambang banteng.
(www.metrotvnews.com) Berita diatas mungkin Cuma sebagaian berita yang diekspos oleh media, sekali lagi saya mersa miris melihat kejadian-kejadian ini. Dulu waktu di SD saya sering diberitahu oleh guru SD bahwa Indonesia itu di Luar Negeri terkenal karena keramah-tamahannya, dikenal karena kesantunannya, kebaikannya dan hal-hal yang positif tentang prilaku orang Indonesia lainnya. Dulu saya merasa bangga dan senang dengan predikat itu. Akan tetapi bila kita cermati berita-berita diatas, akankah orang lain masih menganggap Indonesia itu orang yang baik ramah, santun dsb????. Apakah para guru SD masih bisa menceritakan pada muridnya bagaimana baiknya prilaku manusia-manusia Indonesia. Tampaknya sulit untuk itu..........................